Risiko-risiko yang mungkin menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja operasional serta kiat-kiat Perusahaan untuk meminimalisasi risiko tersebut adalah sebagai berikut :
- Risiko Pasokan Bahan Baku
Umbi singkong merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tepung tapioka dan ampasnya yang berupa onggok merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan asam sitrat. Singkong ditanam dan dipanen sepanjang tahun, namun musim kemarau yang berkepanjangan dapat mempengaruhi panen. Selain itu, petani singkong dapat memilih untuk menanam tanaman hasil bumi lain selain pohon singkong tergantung pada tingkat harga dari masing-masing hasil bumi/perkebunan dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat mempengaruhi pasokan bahan baku yang secara tidak langsung dapat mengakibatkan penurunan hasil usaha Perusahaan.
Upaya Penanggulangan
Perusahaan melakukan riset dan pengembangan untuk memperoleh bibit unggul singkong yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen petani singkong, membina kemitraan dengan kelompok tani dan menyesuaikan harga pembelian terendah (floor price) singkong dari waktu ke waktu.
- Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Harga umbi singkong berfl uktuasi dari waktu ke waktu tergantung pada hasil panen dan permintaan pasar. Fluktuasi harga bahan baku ini mempengaruhi harga pokok produksi Perusahaan yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat keuntungan Perusahaan.
Upaya Penanggulangan
Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menjalankan program efisiensi biaya antara lain biaya bahan bakar dan sedapat mungkin menyesuaikan harga penjualan produk Perusahaan mengikuti pergerakan harga pembelian singkong sehingga penurunan marjin laba akibat kenaikan harga bahan baku bisa diminimalisasi.
- Risiko Persaingan Usaha
Persaingan yang disebabkan oleh semakin banyaknya produk-produk sejenis yang diproduksi oleh perusahaan lain dapat mengakibatkan turunnya jumlah penjualan dan pangsa pasar Perusahaan.
Upaya Penanggulangan
Kiat Perusahaan untuk mengurangi risiko ini yakni :
- Memperkuat jaringan pasokan singkong ke pabrik-pabrik Perusahaan antara lain dengan cara memberi bantuan bibit unggul singkong dan pupuk kepada para petani.
- Menjaga mutu produknya agar memperoleh kepercayaan konsumen sehingga tidak beralih ke produk pesaing.
- Melakukan ekspansi kapasitas produksi.
- Menghasilkan produk baru yang berbahan dasar singkong.
- Suku Bunga
Selain pendanaan sendiri (self financing), Perusahaan memiliki pinjaman dalam mendanai usahanya. Perubahan suku bunga pasar akan mengakibatkan peningkatan beban pembayaran bunga.
Upaya Penanggulangan
Perusahaan akan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dalam mata uang Rupiah dan USD, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang.
- Risiko Mata Uang Asing
Mengingat sebagian pinjaman Perusahaan adalah dalam mata uang asing, maka penurunan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan mengakibatkan peningkatan beban pembayaran bunga dan hutang pokok kepada kreditur.
Upaya Penanggulangan
Perusahaan mengelola risiko nilai tukar dengan menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam mata uang yang sama dan melakukan pengawasan.
- Risiko Kredits
Perusahaan akan mengalami risiko kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya.
Upaya Penanggulangan
Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tidak tertagih.
- Risiko Likuiditas
Perusahaan akan mengalami risiko likuiditas apabila tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Upaya Penanggulangan
Manajemen Perusahaan akan memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dalam mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga mengadakan evaluasi secara berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan secara terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
Head Office
Wisma Budi, Lt 8 – 9
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6
Jakarta, Indonesia 12940
Telp: +62-21- 521 3383 (Hunting)
Fax : +62-21-521 3392
Website: www.budistarchsweetener.com